PUISI KARYA ANAK-ANAK SMA NEGERI 1 GEBOG
10 April 2011
BY
: DININDA NAO FALIANA
KELAS
: X-6
NO.ABSEN
: 09
INGINKU INDONESIA KEMBALI
Merah
pekat darah bangsaku
Mengalir
deras menyamai Niagara
Gagah
nian sang merah putih berkibar
Menjulang
tinggi di langit ibu pertiwi..
Semangat
juang Indonesia takkan terganti..
Lekang
waktu takkan dapat menghalangi
17
agustus ‘45 menjadi saksi
Keringat
darah direlakan demi negeri …
Tapi kini…
Apa
yang terjadi dengan ibu pertiwi
Tangan
kotor para koruptor meracuni
Berpendidikan
tinggi bermoral teri
Masih
pantaskah makhluk bejat berperan
Membangun
negeri…
Ya
allah Ya tuhanku…
masih
pantaskah disebut negara hukum
Tiada
arti jika hanya lambang
Tiada
guna jika hanya sebutan
Hanya
omong kosong tiada makna
Tak
pernahkah mereka berkaca…
Muka
berkelas berhati serigala…
Tak
punya malu lebih lagi rasa iba ..
Setan
bangsa tak pantas memimpin Indonesia..
Mungkin
lewat karyaku ini
Dapat
kuwakilkan perasaan anak negri
Satu
harapan satu tujuan
Inginkan
Indonesia kembali Berjaya ^_^
Nama :
Anastalia Budi Listiarin
Kelas :
XI.IPA.1
No : 7
Setiap ia
masuk kelas ia selalu membawa hal baru
Hingga
murid selalu menunggu – nunggu
Tak pernah
dating terlambat
Aturan
waktunya sungguh akurat
Pelajaran
penuh dengan variasi
Dengan
beragam macam aksi
Teriakan
,tepukan dan tawa
Yel –yel
dan nyanyian bergema
Memberi
semangat kepada semua
Memberi
dorongan untuk mencoba
Dengannya
kelas menjadi bernyawa
Penuh
kesungguhan namun tak hilangkan canda
Itulah
guruku …
Pak Mutiara
guru terhebat bagiku ….
Koruptor
wahai rakyat..
wahai pemimpin kami..
wahai negeri tercinta..
wahai para koruptor..
dengarkanlah jeritan kami..
dengarkanlah rintihan tangis kami..
seakan tak pernah luput dari mulut kami..
indonesia..
bangsaku..negriku tercinta..
disini kami menjerit..
bekerja keras membanting tulang..
menangis merasakan pahitnya kehidupan..
mengapa engkau para koruptor..
asyik menikmati uang kami..
uang rakyat..
yang kami kumpulkan dengan tangis darah..
kapan kalian para koruptor..
menjadi pemimpin yang baik untuk rakyat..
naely rima hidayati
X6
wahai rakyat..
wahai pemimpin kami..
wahai negeri tercinta..
wahai para koruptor..
dengarkanlah jeritan kami..
dengarkanlah rintihan tangis kami..
seakan tak pernah luput dari mulut kami..
indonesia..
bangsaku..negriku tercinta..
disini kami menjerit..
bekerja keras membanting tulang..
menangis merasakan pahitnya kehidupan..
mengapa engkau para koruptor..
asyik menikmati uang kami..
uang rakyat..
yang kami kumpulkan dengan tangis darah..
kapan kalian para koruptor..
menjadi pemimpin yang baik untuk rakyat..
naely rima hidayati
X6
sampah
Aku
tak lagi heran…..
Nusantara ini dipenuhi lautan sampah
Disana-sini sering aku memandanginya
Kotoran-kotoran manusia yang sejak lama telah ada
Untunglah,Nusantara ini dipenuhi lautan sampah
Disana-sini sering aku memandanginya
Kotoran-kotoran manusia yang sejak lama telah ada
Masih masih ada mereka
Mereka sudi memilih dan memilah kotoran-kotoran itu
Biarkan saja…
Iisi perut mereka adalah hasil jerih payahnya
API
Saat
dibutuhkan…
Kau
sangat…sangat..berguna
Tetapi,
Kenapa kau bisa
menghancurkan…
Kebahagiaan orang..
Hanya
dengan satu sentuhan..
Kau
bisa..
Memporak
porandakan asa orang tak berdosa
Kenapa??...
Kegagalan Bukan Akhir dari Perjalanan
Selalu berbeda tanpa batas ruang dan waktu
Kegagalan kadang kala menyakitkan kalbu
Jika tiada pembimbing bagi hati yang pilu
Ketika akhir dari tujuan tidak menjadi milik anda
Hanya keikhlasanlah yg menolong pedihnya jiwa
Tatkala kegagalan terus membayangi langkah kita
Pasrahkanlah segalanya pada Sang maha Bijaksana
Hanya keikhlasanlah yg menolong pedihnya jiwa
Tatkala kegagalan terus membayangi langkah kita
Pasrahkanlah segalanya pada Sang maha Bijaksana
Percayalah bahwa Sang Pencipta maha mengetahui
Sehingga sanubari senantiasa berdzikir tanpa henti
Renungkanlah makna hidup setiap insan di dunia ini
Niscaya kebahagiaan akan merasuk dalam ruang hati
Sehingga sanubari senantiasa berdzikir tanpa henti
Renungkanlah makna hidup setiap insan di dunia ini
Niscaya kebahagiaan akan merasuk dalam ruang hati
Penyembah Malam
IA meliuk agar malam tak jadi malam
ia rayu senja agar menangkap matahari,
lalu menyekap di lanskap, kemurungan
yang nyaris lengkap kepingan awan,
langit yang ragu pada warna, camar
yang rabun, dan membisu dari pekikan.
Ia sudah sangat malam. Ia telah lama
jadi penyembah malam. Ia berambut
malam. Ia bergaun malam. Ia bersepatu
malam. Ia memasang lampu di tubuhnya
yang malam. Ia sudah terlalu malam.
Ia letih, ia ingin tak lagi ada malam menginap
di matanya yang ingin sekali memejam.
"Engkaukah yang datang menjemputku
di balon udara itu?" ia bertanya, dan
mengacungkan cahaya, seperti mercu
menyuar pelayar yang ragu pada tujuan.
IA meliuk agar malam tak jadi malam
ia rayu senja agar menangkap matahari,
lalu menyekap di lanskap, kemurungan
yang nyaris lengkap kepingan awan,
langit yang ragu pada warna, camar
yang rabun, dan membisu dari pekikan.
Ia sudah sangat malam. Ia telah lama
jadi penyembah malam. Ia berambut
malam. Ia bergaun malam. Ia bersepatu
malam. Ia memasang lampu di tubuhnya
yang malam. Ia sudah terlalu malam.
Ia letih, ia ingin tak lagi ada malam menginap
di matanya yang ingin sekali memejam.
"Engkaukah yang datang menjemputku
di balon udara itu?" ia bertanya, dan
mengacungkan cahaya, seperti mercu
menyuar pelayar yang ragu pada tujuan.
Sang Ibu
Ibu..
kala sang raja merangkak naik menuju tempat peraduannya
ku selalu berharap kau tetap memangkuku dalam keindahan
karna ku haus kasihmu
ibu..
kala senja menyelimuti langit
ku selalu berharap kau tetap disini
Ibu..
kala sang raja merangkak naik menuju tempat peraduannya
ku selalu berharap kau tetap memangkuku dalam keindahan
karna ku haus kasihmu
ibu..
kala senja menyelimuti langit
ku selalu berharap kau tetap disini
By : Setyo Aditama
HUJAN
Menyirami halaman depan yang selama ini gersang
Rerumputannya kembali tumbuh hijau
Yang dulu meranggas dimusim kemerau
Kali kecil naik sampai pinggang
Bau tanah basah menguap dari kebun belakang
Aroma pagi terasa hingga siang
Suasana hati sejuk riang
Lelah luluh tak tunggu larut
wajah – wajah pulas tak berkerut
seakan hilang semua kemelut
seakan hidup tanpa maut
KEBESARAN
Bagai diterjang ombak dan badai
Bagai berdiri diujung yang dalam
Batu-batu karang,yang siap menerjang
siapa gerangan
Hidup bagai kopi pahit tanpa
gula
Walau badai serta merta
Walaupun ricuh nyanyian mereka
Aku tak gentar,tuk menerjang badai
Berjalan diatas batu karang yang
tajam
Walau begitu……..
Jiwa dan raga kokoh bagai benteng
pertahanan……
Aku percaya pada sang penguasa
Ku yakin kau mendengar jeritan
batinku…….
Karena kaulah maha
segala-galanya……
Cinta
Suci
Kutulis kata didalam hatiku
Cinta suci hanya untukmu
Bawa diriku selalu didalam mimpimu
Hanya untukku
Kini siriku tak lagi bersamamu
Tuk selamanya kupergi tinggalkanmu
Kenanglah aku selalu di hatimu
Hanya untukmu
Wahai malam bawa cintaku
Sampaikanlah untuk dirinya dan hatiku
Yang selalu bersamanya
wahai cintaku putih cahyamu
tebarkanlah untuk dirimnya dan hatinku
yang selalu bersamamu
Mie Ayam
Kuning adalah warna tubuhmu
Coklat adalah warna Kuahmu
Sesuir ayam melengkapi
Potongan onclangpun menghiasimu
Oh begitu nikmat rasanya
Pedas,manis ,asin dan lezat
Bercampur jadi satu
Setelah minkmatimu badanku menjadi
segar
Hatiku menjadi tenang
Dan
Perutku menjadi kenyang
Kepergianmu
Air matamu mengiris hatiku halus
Kuuspkan telapak tanganku kewajahmu
yang pucat
Terlihat ketakutan kehilangan akan
nafasku
Nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan
angin malam
Tersa getaran menyatu di ujung jari
jari
Limpahan nuansa kejora malam yang tak
bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang
menangauis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman
nurani
Akan ikut menyatu kegalauan kasih
dalam derita
Meski kekuatan malan hendak meraba
Kesunyian
Seiring waktunya
Saat dingin selimuti dangnya
Semua orang terpejam matanya
Semua oranng istirahat raga
Tapi ku disini tetap tejaga
Tersa berat terpejam mata
Angin kutanya
Rindu jawabnya
Dengan bilang riduku padanya
Dan gelappun berkata
Ingat padanya
Benar juga kata mereka
Bahwa diriu rindu akan hadirnya dirimu
Alam ku
Pada sekujur wajah bumi
Yang aku pandangi
Kesan indah aku dapati
Lembaran – lembaran pada pepohonan
Wujudnya sejuk dipandang mata
Aliran sungai
mengalir jernih dihadapanku
Gemericik air ku
dengar jelas
Seperti di tunjukkan
lewat basahnya rerumputan
Sisa dingin
jahanam malam
Masih ku temui sejuk
Udara bumi pada pagi ini
Hijau alam pekat kupandangi
Bertebaran di setiap sudut mata
Indah alam yang aku pandangi
Membuatku dapati lagi senyumku
CINTA YANG SEMPURNA
Kulihat dirimu dibawah pelangi
Ku berjalan pelan menjemput bidadari
Setetes cinta tersenyum melihatmu
Suara cinta terdengar dari telingaku
Matamu
memancarkan pesonamu
Wajahmu bagaikan peri yang ada
dihatiku
Kulitmu lembut seperti dinginnya
salju
Hatimu selalu terkunci dihatiku
Kutulis namamu di langit
Tapi tertutup oleh awan
Kutulis namamu di pasir
Tapi terhapus oleh ombak
Lalu
kutulis namamu di hatiku
Agar
cinta kita abadi & sempurna
Untuk
selama - lamanya
KEBESARAN
Bagai diterjang ombak dan badai
Bagai berdiri diujung yang dalam
Batu-batu karang,yang siap menerjang
siapa gerangan
Hidup bagai kopi pahit tanpa
gula
Walau badai serta merta
Walaupun ricuh nyanyian mereka
Aku tak gentar,tuk menerjang badai
Berjalan diatas batu karang yang
tajam
Walau begitu……..
Jiwa dan raga kokoh bagai benteng
pertahanan……
Aku percaya pada sang penguasa
Ku yakin kau mendengar jeritan
batinku…….
Karena kaulah maha
segala-galanya……
SAHABATKU
Sahabatku……….!
Di dalam keremangan hidup ini,
aku berjalan mencari arti kehidupan
teringat aku padamu,
Sahabatku……….!
Engkau yang selalu membantu
di dalam mencari arti kehidupan yang sebenarnya
tapi kini
dirimu tla jauh………dan terlalu jauh untuk ke jangkau
Sahabatku……….!
kepergianmu dengan tiba-tiba
sangat ku sesali
mengapakah aku tak tahu ??
setelah aku tahu semuanya
engkau sudah tiada padaku lagi
Di dalam keremangan hidup ini,
aku berjalan mencari arti kehidupan
teringat aku padamu,
Sahabatku……….!
Engkau yang selalu membantu
di dalam mencari arti kehidupan yang sebenarnya
tapi kini
dirimu tla jauh………dan terlalu jauh untuk ke jangkau
Sahabatku……….!
kepergianmu dengan tiba-tiba
sangat ku sesali
mengapakah aku tak tahu ??
setelah aku tahu semuanya
engkau sudah tiada padaku lagi
Nama : Irma Ariyanti
No abs : 24
Kelas : XI IPA 2
Nama
: Chairul
Umam
Kelas
: X6
No. Abs
: 7
Asa Membara
Hati berbunga penuh bangga
Air mata bergulit bahagia
Raut wajah berbinar ceria
Di saat tunas – tunas bangsa
Ikut nikmati ondahnya bangku sekolah
Kesempatan emaspun jangan sia – siakan
Nantikan cerahnya masa depan
Agar hidup lebih berarti
Sampai akhir hayat nanti
Dengar derap langkah semangat membara
Untuk mewujudkan Indonesia raya
Asa berkobar wujudkan cita mulia
Mari......! Singsingkan lengan baju
Emosi jiwa saling berpadu
Ingin wujudkan makmurnya negeriku
NAMA : EDO PRASETYA
NO.ABS : 11
KELAS : X-6
NO.ABS : 11
KELAS : X-6
Arti Kehidupan
Hidup itu indah
Jika dijalani dengan hati
Dengan penuh kasih sayang
Dengan penuh semangat yang membara
Hidup bagaikan daun yang gugur
Di pekarangan
Yang gersang
maka gunakanlah
Dengan sebaik-baiknya
Agar kelak berguna
Pada masa tua
nama
:edo yulianar
kelas :X-6
no.absen :12
kelas :X-6
no.absen :12
SAHABAT
sahabat,kau lihatlah tempat bermain di samping rumahmu,....
kau lihat permainan-permainan ang dulu kita mainkan bersama...
walau sekejap,itu mungkin hal yang terindah aku rasakan...
kini kenangan tinggal kenangan ...
dulu kau yang slalu memberi semangat...
dulu kau yang slalu mengajariku tuk bersabar...
dan dulu kau juga yang mengajarkan kepada aku,apa arti persahabatan itu....
kenangan-kenangan yang manis pahit tlah kita lewati bersama...
kini kau tlah tiada dan tidak bersama-sama lagi....
aku kangen dengan candamu...
aku kangen suara yang menyemangatiku...
dan aku juga rindu dengan kebersamaan yang mungkin tak kan ku dapatkan di manapun....
tapi sungguh sulit ku menerima semua ini....
kini ku harus mengakui bahwa kau tidak akan bersama-sama dengan aku lagi....
walau duka dan suka tlah kita lewati bersama .....
aku harus menerima kenyataan yang tak mungkin trus ku sesali ...
sahabat....
di mana engkau gerangan ????
dulu waktu perkenalan ku yakin kita tak akan terpisahkan lagi ...
kini kau berpamitan kepada aku dan akan menyuratiku saat kau di sana ....
saat dulu kau bertanya alamat rumahku,sungguh aku senang mendengarnya ,....
sebab walau kita berjauhan tetap persahabat kita palng utama ....
google.com, pub-7772580681056781, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Komentar
Posting Komentar