NURMA SILVYA - CINTA ESEK-ESEK (NUSANTARA)
Analisis "Si Bangkak" Cerpen Karya A A Navis
Analisis Cerpen foto editan Dari Kumpulan Cerpen "Kabut Di Negeri Si Dali" Si Bangkak Semua orang menyalahkan Mayor Udin menyuruh Si Bangkak yang pandir membersihkan pistol berpeluru. Karena tiba-tiba pistol itu meledak ketika lagi dibersihkan dan ketika itu pula isteri mayor yang kebetulan lewat di halaman. Dia tertembak tepat di jantungnya. Dan mati. Begitulah yang tersiar ke mana-mana di seluruh daerah komando Mayor Udin. Maka semua orang pun datang melayat dan menyampaikan rasa ikut berduka cita. Semua orang tafakur ketika jenazah isteri yang tertembak itu dimasukkan ke liang lahat setelah tujuh pucuk senapan menyalvo. Melebihi upacara militer pada waktu penguburan beberapa orang prajurit yang mati dalam pertempuran tanpa salvo demi menghemat peluru. Si Bangkak duduk mencangkung di lereng bukit sambil nanap memandang ke kaki bukit tempat upcara berlangsung. Tak terbaca pada wajahnya apa guratan dalam jatinya, sama seperti sediakala, Seorang saja yang tidak ikut berse
Komentar
Posting Komentar